Oleh: Kemilau Adiwarna
Sunyi malam menyelimut diri,
Mega di langit menambah suram,
Segunung rindu memberat hati,
Makin ditanggung menambah muram.
Saat langit mula menangis,
Hingga jasad dicurah hujan,
Sayu hati tak henti nangis,
Hingga ringkai retak batuan.
Gelora ombak merabung bukit,
Kapal berlayar takdirnya karam,
Gelora hati menanggung sakit,
Kalau dibiar kudratnya padam.
Badai melanggar tepian tanjung,
Pohon nyiur melambai-lambai,
Badai hati membuat kosong,
Porak-peranda lemah terkulai.
Sebutir pasir tampak berkilau,
Bersinar gemilang indah dipandang,
Sebaik penawar membuang kacau,
Bersatu hati bertatap pandang.
Ulasan
Catat Ulasan